Sekayu – Dalam langkah inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pj Bupati Musi Banyuasin, Sandi Fahlepi, meluncurkan program pemulihan pembelajaran literasi dan numerasi bagi pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kegiatan ini dimulai pada Senin, 11 November 2024, dan akan berlanjut hingga Selasa, dengan melibatkan seluruh guru SMP di wilayah tersebut.
Demi mencapai hasil yang optimal, Pemerintah Kabupaten Muba menggandeng akademisi dari Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba, Dr. Iskandar Syahrianto, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam meningkatkan kemampuan siswa.
> "Kami berharap melalui pelatihan dan pendampingan ini, tidak ada lagi rapor merah untuk literasi dan numerasi di kalangan siswa kita," tegas Iskandar saat membuka acara.
Beberapa sekolah di Kabupaten Muba saat ini mengalami tantangan, dengan rapor merah pada kategori literasi dan numerasi di Sumatera Selatan, khususnya di tingkat SMP. Hal ini mendorong pemkab untuk mengambil langkah cepat dan strategis.
Dr. Wahyu Indra Bayu, M.Pd, Koordinator Prodi Pendidikan Olahraga S2 UNSRI, menjelaskan bahwa pemulihan ini fokus pada penguatan kompetensi dasar yang sangat penting bagi siswa.
> "Literasi dan numerasi bukan hanya sekadar kemampuan akademik, tetapi juga kunci untuk memahami dunia di sekitar mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan siswa menghadapi tantangan zaman yang terus berubah," ujar Wahyu.
Kegiatan Menarik untuk Siswa
Program pemulihan ini tidak hanya teori, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan praktis. Contohnya:
- Pendidikan Matematika : Mengajarkan siswa cara menghitung anggaran dan waktu melalui simulasi nyata.
- Kompetisi Matematika : Menggugah semangat berlomba dan berkompetisi di kalangan siswa.
Literasi, yang mencakup kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi, serta numerasi, yang berkaitan dengan angka dan konsep matematika, menjadi fokus utama dalam program ini.
Beberapa cara yang diusulkan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa antara lain:
- Menggunakan cerita dan representasi visual seperti grafik atau diagram untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik.
- Melibatkan akademisi dari FKIP Universitas Sriwijaya dan program studi terkait untuk memberikan perspektif dan metode pengajaran yang baru.
Dukungan Penuh dari Pihak Terkait
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dr. Iskandar Syahrianto, M.H (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba), Dr. Hartono, M.A (Dekan FKIP Universitas Sriwijaya), dan Dr. Syarifuddin, M.Pd (Kepala LPPM FKIP UNSRI), serta Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah di Kabupaten Muba.
Dengan inisiatif ini, diharapkan Musi Banyuasin dapat segera keluar dari rapor merah dan menciptakan generasi siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan global. Mari kita dukung langkah ini demi masa depan pendidikan yang lebih baik!