SEKAYU - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan dukungan Cargill Tropical Palm Holdings menggandeng Yayasan CARE Peduli (YCP) Indonesia meluncurkan program dan penandatanganan Kesepakatan Bersama program pemberdayaan perempuan pada Komunitas Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Muba bertempat di Grand Ranggonang Hotel Sekayu, Rabu (2/11/2022).

"Program ini akan berlangsung selama tiga tahun, menyasar Kelompok perempuan di komunitas perkebunan kelapa sawit di 3 Kecamatan dan 13 Desa di Kabupaten Muba. Kegiatan ini akan melibatkan para aktor pembangunan di Kabupaten Muba, antara lain, Pemerintah Daerah (Kabupaten, Kecamatan dan Desa), Perwakilan kelompok masyarakat, Private Sector, Perguruan Tinggi dan Pers,"ujar CEO Yayasan CARE Peduli Bonaria Siahaan.

Dikatakan Bonaria, program pengarusutamaan gender ini sebenarnya mendasari pada dua hal yaitu Resiliensi (kemampuan untuk bangkit) da Inklusi sosial (kondisi di mana semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam masyarakat, terlepas dari agama, suku, maupun gender mereka). Sehingga para perempuan dapat berkontribusi dalam pendapatan keluarga, bahkan punya kesetaraan harkat dan martabat seperti laki-laki.

Pj Bupati Muba H Apriyadi diwakili Asisten Administrasi Umum Setda Muba Drs Syafaruddin MSi mengatakan, Pemkab Muba sangat berkomitmen dalam mewujudkan kesetaraaan dan keadilan gender melalui upaya-upaya meningkatkan kedudukan, peran dan kualitas perempuan, penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan serta menjamin hak yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh kesempatan atau peluang.

"Salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah terhadap kesetaraaan dan keadilan gender yaitu dengan terbitnya peraturan daerah Kabupaten Muba nomor 10 tahun 2020 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan kabupaten. Kebijakan ini tentunya telah di jalankan melalui program kerja perangkat daerah. Pemkab Muba mengajak pihak eksternal untuk bekerjasama dalam mewujudkan pembangunan ekonomi, peningkatan kesehatan masyarakat serta kesetaraaan dan keadilan gender di Kabupaten Muba,"bebernya.

Syafaruddin juga menyampaikan bahwa program pemberdayaan perempuan pada komunitas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muba yang akan dilaksanakan oleh Yayasan CARE Peduli dengan dukungan Cargill, erat kaitannya dengan kebijakan dan rencana strategis pemerintah daerah, dimana komoditi kelapa sawit menjadi salah satu produk unggulan yang di dorong untuk di kembangkan di Kabupaten Muba.

"Hadirnya program ini di Kabupaten Muba yang menyasar kelompok perempuan di wilayah perkebunan sawit akan turut berkontribusi pada upaya pemerintah dalam meningkatkan pemberdayaan perempaun dalam aspek ekonomi, kesehatan dan gizi, kesetaraan gender dan ketangguhan lingkungan. Program ini akan berlangsung selama 3 tahun, menyasar masyarakat dan kelompok perempuan di 13 desa di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Lilin, Keluang, dan Tungkal Jaya,"pungkasnya.

Asisten III Setda Muba juga menyebutkan, sinergi antara pemerintah dengan Yayasan CARE Peduli dan Cargill di Kabupaten Muba, diharapkan berdampak positif terhadap meningkatnya kapasitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat, kesehatan dan status gizi serta terbangunnya keadilan gender di Kabupaten Muba.

"Atas nama pemerintah daerah, kami sangat menyambut baik program ini. Semoga kegiatan peluncuran program hari ini menandai niat dan komitmen kita bersama untuk mendukung pelaksanaanya. Kita juga berharap agar keberhasilan program ini dimasa mendatang dapat menginspirasi kita untuk mereplikasi keberhasilannya ke wilayah yang lebih luas di Kabupaten Muba,"ujar Syafaruddin.

Sementara itu Presiden Direktur PT Hindoli, Anton Asmara menyampaikan bahwa perusahaan sawit seringkali diserang oleh NGO, karena dianggap industri sawit tidak aman bagi pekerja perempuan, maka dari itu Cargil berkomitmen untuk menciptakan industri kerja yang aman dan nyaman bagi pekerja perempuan, sehingga pekerja perempuan bisa bekerja dengan baik layaknya pekerja laki-laki.

"Hari ini kami mau buktikan komitmen Cargil bahwa bukan hanya di internal perusahaan saja terjamin para pekerja perempuan, tapi juga menyebarkan program ini dengan masyarakat luar yang hidupnya di ring 1 cargil, kami jg mengharapkan melalui program ini bisa menekan stunting, para perempuan bisa mendapatkan sumber pendapatan tambahan bagi keluarga, sehingga asupan bergizi bagi anak bisa terpenuhi,"ucapnya.